Penjelasan Tentang Hubungan Sosial Dalam Islam
ISLAM DAN INTERAKSI SOSIAL
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi. Ada aksi dan ada reaksi. Pelakunya lebih dari satu. Individu dengan individu. Individu dengan kelompok. Kelompok dengan kelompok dll.
Pengertian tentang Interaksi Sosial sangat berguna didalam memperhatikan dan mempelajari berbagai masalah masyarakat. Umpamanya di Indonesia sendiri membahas mengenai interaksi-interaksi sosial yang berlangsung berbagai suku bangsa, golongan agama. Dengan mengetahui dan memahami perihal tersebut dapat menimbulkan atau mempengaruhi bentuk-bentuk interaksi sosial tertentu.
Konsep Interaksi Sosial Dalam Islam
Dalam Islam, Interaksi Sosial disebut dengan istilah hablum minannas (hubungan dengan sesama manusia), pengertiannya juga tidak berbeda dengan pengertian interaksi sosial diatas, yaitu hubungan dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Contohya, Saling sapa, berjabat tangan, silaturrahim, solidaritas sosial, ukwah islamiah dan lai-lain. Interaksi sosial tidak hanya terjadi dikalangan komunitas atau suatu kelompokya saja tetapi juga diluar komunitasnya.
Syarat-syarat terjadinya Interaksi Sosial
Sebelum menjelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial terlebih dahulu dijelaskan ciri-cirinya, antara lain :
- Pelaku jumlahnya lebih dari satu orang.
- Terjadi komunikasi antara pelaku dengan menggunakan simbol-simbol.
- Punya dimensi waktu: masa lampau, masa sekarang dan masa yang akan datang yang menentukan sifat aksi yang sedang berlangsung.
- Mempunyai tujuan-tujuan tertentu bisa sama dan bisa pula berbeda.
Oleh karena itu manusia selalu memerlukan oranglain untuk terus mengingatkannya, agar tak tersesat dari jalan Islam. Allah SWT mengingatkan bahwa peringatan ini amat penting bagi kaum muslimin.
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman” (Adz Dzariyat: 55)
Bahkan Allah SWT menjadikan orang-orang yang selalu ta’awun dalam kebenaran dan kesabaran dalam kelompok orang yang tidak merugi hidupnya. (QS: Al Ashr: 1-3). Maka hendaknya ummat Islam mngerahkan segala daya dan upayanya untuk senantiasa mengadakan tashliihul mujtama’, perubahan ke arah kebaikan, pada masyarakat dengan memanfaatkan peluang, momen yang ada.
Aktivitas-aktivitas Sosial yang Memang Merupakan Seruan Islam
- Silaturahim
- Memuliakan tamu
- Menghormati tetangga
- Saling menziarahi
- Memberi ucapan selamat
- Peduli dengan aktivitas sosial
- Memberi bantuan sosial
Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa Islam menuntut ummatnya untuk menerapkan perilaku-perilaku kebaikan sosial. Untuk lebih luas lagi dapat dikatakan bahwa wujud nyata atau buah dari seorang mu’min yang rukuk, sujud, dan ibadah kepada Allah SWT adalah dengan melakukan aktivitas kebaikan.
Seorang yang menyatakan diri beriman hendaknya senantiasa menyuguhkan , menyajikan kebaikan-kebaikan di tengah masyarakat. Jika setiap orang yang beriman rajin melakukan hal ini, maka lingkungan kita akan “surplus kebaikan”
Kesimpulan
Interaksi atau hubungan sosial dalam islam adalah kunci dari seluruh kehidupan sosial, oleh karena itu tanpa adanya hubungan sosial tidak adanya kehidupan bersama.
0 comments:
Post a Comment